Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Aku Hanyalah Kertas Usang

                Kau indah, kau pewarna. Aku hanyalah kertas using yang berharap akan kau beri warna di setiap atas garisnya. Dia, dia adalah kertas baru yang akan lebih terlihat indah jika kau warnai. Mungkin melihat kertas yang using pun kau enggan untuk menyentuh, apalagi mewarnai. Pasti, kau memilih kertas yang lebih baru agar warna-warna yang kau tuangkan ke dalam kertas tersebut lebih terlihat. Ya, aku bukan siapa-siapa, dan tak bias dapat apa-apa.. . . . . . -Cyndi Natalia Claresta

Kata Tak Berarti

Mungkin aku harus berhenti sekarang. Berhenti mengharapkanmu yang belum tentu pasti untuk ku miliki. Kata demi kata, kalimat demi kalimat manis yang telah kau ucapkan kini tak ada artinya, hanya luka yang bicara ketika keadaan yang sebenarnya memaksaku  untuk pergi darimu. Kenyataan bahwa kamu adalah sosok orang yang kurang baik di mata sahabatku, bahkan bukan hanya dia yang berbicara. Aku menyayangimu, tetapi betapa bodohnya aku jika hanya rasa sayang saja yang melihat tanpa memperdulikan kenyataan. Aku harus bagaimana sekarang? Kau adalah orang yang pernah aku sayangi dimasa lalu. Sekarang kau kembali lagi.. Untuk apa jika tujuanmu hanya untuk menyakiti?